Mozaik Ramadhan Bagian 3
Luka
Angin menembus kulit
Ada perasaan yang melilit
Juga kisah yang rumit
Dalam tempayan luka ditata
Dipilah lalu dipilih
Hingga jelas semuanya
Jika rasa tak dibalas rasa
Biar aroma surga yang kau terima
Sebab kekalahan tak ada obatnya
Kecuali penerimaan yang lapang dada
Dalam perjalanan waktu
Sesekali sepi menghantuimu
Kiranya kuatkanlah batinmu
Agar bahagia hidupmu
*Ramadhan ke-23, #menuju21hariujicoba
Yang Paling Getir
Ini bukan tentang takdir
Tetapi zaman akhir
Diantara yang paling getir
Ialah sejarah yang dipelintir
Muram nasib bangsamu
Sejarah bukan lagi tentang ilmu
Melainkan dongeng yang dibaca jika perlu
Sebuah negara jaya sebab sejarahnya
Tetapi nyatanya
Sejarah tinggal nama
Pendidikan tak mengajarkan bagaimana pentingnya
Hanya tentang hafalan peristiwa dan tanggal berapa
Biarkan sejarah menemukan jalannya
Tanpa perlu berkaca
Bagaimana dahulunya
Niscaya akan kau temui
Kekonyolan yang tiada henti
*Ramadhan ke-24,#menuju21hariujicoba
Sia-sia
Pernah suatu ketika aku meminta
Tetap disini saat hujan badai
Katamu iya
Katamu siap sedia
Saat gelap memayungi
Serta rindu menari
Kau tiada
Saat hujan reda
Lalu aku beranjak dari kursi taman
Kau datang tergesa
Katamu maaf lama menunggu
Menangis aku diujung waktu
Sia-sia
*Ramadhan ke-25, #menuju21hariujicoba
Hilang
Tidak papa sepi menusuk
Asal rindu memeluk
Bukankah aku telah bercerita
Bahwa beda kita hanyalah rasa
Tetapi kau enggan mencoba
Kini bersama sepi aku sering bercerita
Tentang perginya seorang yang sering tertawa di ujung suara
Ia menghilang seiring habisnya kuota
*Ramadhan ke-26,#menuju21hariujicoba
Mengudara
Jarum jam berputar selagi baterainya masih ada
Tentang rindu yang menjelma
Dan kau tak merasa apa-apa
Aku seperti halnya kapas yang lepas
Mengudara
Tak tau kemana kiranya
Dan akan berakhir dimana
*Ramadhan ke-27, #menuju21hariujicoba
2 komentar
niceeeeee....
BalasHapuskunjungi blog baru q. info seputar gincu baru di post.:D
BalasHapus