by - Mei 31, 2016


Televisi Pengantar Tidur Anak
 Masa Kini
  
http://beritakaltara.com/wp-content/uploads/2014/02/anak_nonton_tv.jpg

Zaman telah berubah, didukung dengan perkembangan-perkembangan teknologi canggih yang melahirkan budaya konsumtif serta terbiasa di zona nyaman. Kebiasaan-kebiasaan manusia masa kini berubah dalam berbagai halnya. Dari mulai bangun tidur hingga menjelang tidur lagi.
Contohnya sederhana, dahulu orang bangun tidur dini hari untuk memulai segala sesuatu, kini, orang bangun dini hari 'hanya' untuk buang hajat lalu tidur lagi. Karena kebutuhan sudah dilayani dengan teknologi. Sehingga tak perlu untuk pusing dan rempong seperti tempo dulu. Meskipun contoh ini tidak bisa dipukul rata pada semua orang. Contoh lain lagi adalah ketika orang hendak tidur. Dahulu, selepas isya' orang akan segera tidur. Tidak buang-buang waktu untuk keperluan bergadang yang bisa menganggu bangun pagi esok hari. Ya, mereka beranggapan jika bergadang hanya akan membuat tidur tidak sesuai porsinya dan aktifitas esoknya akan keteteran.
Teknologi masa kini merubah kebiasaan orang. Dari usia dewasa, sampai anak-anak tentunya. Misalnya seperti sebelum tidur. Dahulu anak sering mendapatkan dongeng sebelum tidur dari para orang tuanya. Kini, orang tua memilihkan cara baru sesuai perkembangan teknologi, yaitu mengantarkan tidur anak-anak dengan televisi.
Hari ini, kita dapat menjumpai disetiap rumah-rumah, aktifitas menjelang tidur anak-anak bukan lagi mendengarkan dongeng yang dibacakan maupun didongengkan orang tua, melainkan diantarkan tayangan TV menjelang tidurnya. Bahkan tidak jarang bila TV diputarkan sepanjang hari.
Hal-hal ini memang remeh temeh dan mungkin sedikit tidak penting. Tetapi dampak yang diberikan sungguh luar biasa. Seperti yang pernah diungkapkan oleh seorang tokoh, Ronggowarsito, "Ketika tontonan menjadi tuntunan,dan tuntunan menjadi tontonan." Ya, ketika sebuah tontonan menjadi tuntunan. Tuntunan bagi anak-anak dalam keseharian mereka.
Seperti yang kita ketahui, anak memiliki sifat alamiah dasar yakni mudah meniru. Apa saja yang dicontohkan sebuah tayangan, akan cepat diserap oleh anak-anak. Mulai dari gaya bicara di TV, gaya hidup, dan gaya gaya lainnya yang mereka dapatkan dari berbagai tayangan di TV. Semula niatnya hanya sekedar hiburan dan tontonan bukan sebuah tuntunan yang layak ditiru.
Bergesernya kebiasaan terdahulu dari dongeng sebelum tidur menjadi tayangan TV sebagai pengantar tidur adalah sebuah dinamika kehidupan yang tidak bisa dihindari dari perkembangan teknologi saat ini. Anak masa kini, lebih mengenal bentuk-bentuk budaya konsumtif dan bias zona nyaman. Mereka lebih mengenal cerita 'Anak Jalanan' ketimbang dongeng 'Malin Kundang' yang fenomenal di zaman teknologi belum berkembang seperti hari ini.
Tengok saja anak-anak hari ini, tanyakan apa saja yang membuat mereka terhibur ketika malam hari menjelang tidur. Mereka pasti amat fasih bercerita tentang tayangan di TV, ketimbang mengetahui sebab Malin Kundang dikutuk oleh ibunya. Mereka lebih memilih menjadi seorang yang berada di zona nyaman seperti cerita yang ada di TV. Anak orang kaya, pintar, berbakti kepada orang tua, minta ini itu tercapai ketimbang Malin Kundang yang bisa kaya, tetapi lupa kepada orang tuanya. Meskipun dongeng Malin tidak bisa untuk ditiru, tetapi satu hal yang bisa untuk dipetik menjadi pelajaran adalah pesan moral. Karena hal yang mendasar dari sebuah dongeng ataupun sesuatu adalah pesan moral yang dapat dijadikan pelajaran hidup.
Hari ini ketika kenyamanan membelenggu hidup manusia kekinian akibat perubahan teknologi yang terus berubah dan berkembang hendaknya tidak mengabaikan hal-hal yang remeh temeh sekalipun. Terlebih memilihkan hal yang dapat memberikan pelajaran berupa pesan moral yang menjadikan anak tumbuh dengan budi yang baik. Sekalipun dongeng sebelum tidur sudah bergeser menjadi tayangan TV sebagai pengantar tidur, tugas para orang tua dan orang dewasa memilihkan, mengawasi, serta memberikan yang terbaik kepada anak-anak. Agar anak tumbuh menjadi generasi yang bisa membedakan mana tontonan mana tuntunan.
            Bijak-bijak dalam memilih dan memilah mana yang tepat serta mana yang sehat. Meskipun hal ini terasa sulit dilakukan pasal perubahan zaman. Namun bila dilakukan atas kesadaran penuh dan niat untuk menyelamatkan generas, saya meyakini tidak akan sulit tentunya, terlebih ini adalah anak-anak kita.
            Dan yang paling menjadi prioritas sebuah harapan dari orang tua untuk anak-anak, seperti yang dikutip dari pernyataan Wahyu Selvana dalam buku “Celoteh Anak”, “Semoga anak-anak kita – selalu menemukan dunianya – tetap menjadi anak yang tak pernah kehilangan masa kanak-kanaknya.” Apapun caranya, tugas bersama menjaga anak-anak agar tidak salah dalam melangkah mengingat zaman yang terus bergulir dari dongeng berganti menjadi tayangan TV yang dalam banyak hal terus menimbulkan banyak kontroversi. Kontrol penuh terhadap tayangan TV menjadi hal pokok yang harus dilakukan bagi orang tua untuk kedepannya.



You May Also Like

0 komentar