Televisi Pengantar Tidur Anak
Masa Kini
http://beritakaltara.com/wp-content/uploads/2014/02/anak_nonton_tv.jpg |
Zaman telah berubah, didukung
dengan perkembangan-perkembangan teknologi canggih yang melahirkan budaya
konsumtif serta terbiasa di zona nyaman. Kebiasaan-kebiasaan manusia masa kini
berubah dalam berbagai halnya. Dari mulai bangun tidur hingga menjelang tidur
lagi.
Contohnya sederhana, dahulu orang
bangun tidur dini hari untuk memulai segala sesuatu, kini, orang bangun dini
hari 'hanya' untuk buang hajat lalu tidur lagi. Karena kebutuhan sudah dilayani
dengan teknologi. Sehingga tak perlu untuk pusing dan rempong seperti tempo
dulu. Meskipun contoh ini tidak bisa dipukul rata pada semua orang. Contoh lain
lagi adalah ketika orang hendak tidur. Dahulu, selepas isya' orang akan segera
tidur. Tidak buang-buang waktu untuk keperluan bergadang yang bisa menganggu
bangun pagi esok hari. Ya, mereka beranggapan jika bergadang hanya akan membuat
tidur tidak sesuai porsinya dan aktifitas esoknya akan keteteran.
Teknologi masa kini merubah
kebiasaan orang. Dari usia dewasa, sampai anak-anak tentunya. Misalnya seperti sebelum tidur.
Dahulu anak sering mendapatkan
dongeng sebelum tidur dari para orang tuanya. Kini, orang tua memilihkan cara
baru sesuai perkembangan teknologi, yaitu mengantarkan tidur anak-anak dengan
televisi.
Hari ini, kita dapat menjumpai
disetiap rumah-rumah, aktifitas menjelang tidur anak-anak bukan lagi
mendengarkan dongeng yang dibacakan maupun didongengkan orang tua, melainkan diantarkan tayangan TV
menjelang tidurnya. Bahkan tidak jarang bila TV diputarkan sepanjang hari.
Hal-hal ini memang remeh temeh dan mungkin sedikit tidak
penting. Tetapi dampak yang diberikan sungguh luar biasa. Seperti yang pernah
diungkapkan oleh seorang tokoh, Ronggowarsito, "Ketika tontonan menjadi
tuntunan,dan tuntunan menjadi tontonan." Ya, ketika sebuah tontonan
menjadi tuntunan. Tuntunan bagi anak-anak dalam keseharian mereka.
Seperti yang kita ketahui, anak
memiliki sifat alamiah dasar yakni mudah meniru. Apa saja yang dicontohkan
sebuah tayangan, akan cepat diserap oleh anak-anak. Mulai dari gaya bicara di
TV, gaya hidup, dan gaya gaya lainnya yang mereka dapatkan dari berbagai
tayangan di TV.
Semula niatnya hanya sekedar hiburan
dan tontonan bukan sebuah tuntunan yang layak ditiru.
Bergesernya kebiasaan terdahulu
dari dongeng sebelum tidur menjadi tayangan TV sebagai pengantar tidur adalah
sebuah dinamika kehidupan yang tidak bisa dihindari dari perkembangan teknologi
saat ini. Anak masa kini, lebih mengenal bentuk-bentuk budaya konsumtif dan
bias zona nyaman. Mereka lebih mengenal cerita 'Anak Jalanan' ketimbang dongeng
'Malin Kundang' yang fenomenal di zaman teknologi belum berkembang seperti hari
ini.
Tengok saja anak-anak hari ini,
tanyakan apa saja yang membuat mereka terhibur ketika malam hari menjelang
tidur. Mereka pasti amat fasih bercerita tentang tayangan di TV, ketimbang
mengetahui sebab Malin Kundang dikutuk oleh ibunya. Mereka lebih memilih
menjadi seorang yang berada di zona nyaman seperti cerita yang ada di TV. Anak
orang kaya, pintar, berbakti kepada orang tua, minta ini itu tercapai ketimbang
Malin Kundang yang bisa kaya, tetapi lupa kepada orang tuanya. Meskipun dongeng
Malin tidak bisa untuk ditiru, tetapi satu hal yang bisa untuk dipetik menjadi
pelajaran adalah pesan moral. Karena hal yang mendasar dari sebuah dongeng
ataupun sesuatu adalah pesan moral yang dapat dijadikan pelajaran hidup.
Hari ini ketika kenyamanan
membelenggu hidup manusia kekinian akibat perubahan teknologi yang terus berubah
dan berkembang hendaknya tidak mengabaikan hal-hal yang remeh temeh sekalipun.
Terlebih memilihkan hal yang dapat memberikan pelajaran berupa pesan moral yang
menjadikan anak tumbuh dengan budi yang baik. Sekalipun dongeng sebelum tidur
sudah bergeser menjadi tayangan TV sebagai pengantar tidur, tugas para orang
tua dan orang dewasa memilihkan, mengawasi, serta memberikan yang terbaik
kepada anak-anak. Agar anak tumbuh menjadi generasi yang bisa membedakan mana
tontonan mana tuntunan.
Bijak-bijak dalam memilih dan
memilah mana yang tepat serta mana yang sehat. Meskipun hal ini terasa sulit
dilakukan pasal perubahan zaman. Namun bila dilakukan atas kesadaran penuh dan
niat untuk menyelamatkan generas,
saya meyakini tidak akan sulit tentunya, terlebih ini adalah anak-anak kita.
Dan yang paling menjadi prioritas
sebuah harapan dari orang tua untuk anak-anak, seperti yang dikutip dari
pernyataan Wahyu Selvana dalam buku “Celoteh Anak”, “Semoga anak-anak kita –
selalu menemukan dunianya – tetap menjadi anak yang tak pernah kehilangan masa
kanak-kanaknya.” Apapun caranya, tugas bersama menjaga anak-anak agar tidak
salah dalam melangkah mengingat zaman yang terus bergulir dari dongeng berganti
menjadi tayangan TV yang dalam banyak hal terus menimbulkan banyak kontroversi.
Kontrol penuh terhadap tayangan TV menjadi hal pokok yang harus dilakukan bagi
orang tua untuk kedepannya.
0 komentar